SINOPSIS NOVEL “LANGIT TAMAN
HATI” KARYA CUCUK HARYANTO
Oleh
Anggi Anggraini
Reza Ayatullah Al Fatah adalah
seorang lelaki muda yang tampan dan cerdas serta tekun dalam beribadah. Ia
merupakan lulusan terbaik dari jurusannya, informatika. Karena kelebihannya
tersebutlah banyak wanita yang mengejarnnya dan ingin ber-taaruf kepadanya.
Sahabatnya Dimas sering menjadi perantara para wanita tersebut untuk ber-taaruf, tetapi
belum ada yang diterimanya.
Sambil melanjutkan pendidikan S2-nya, ia menjadi asisten
dosen di salah satu Universitas. Walaupun ia memiliki prestasi akademik yang
cukup baik, tapi ia belum mendapatkan pekerjaan yang ia idamkan yaitu
perusahaan Sigma Engine. Perusahaan tersebut bergerak di bidang IT dan selektif
dalam memilih karyawan.
Suatu hari ia dipanggil oleh Profesor Umar Salim. Beliau
sudah dianggap sebagai ayah angkatnya sendiri. Ia dipanggil karena pemilik
Sigma Engine, Mister Wong, membutuhkan karyawan muda cerdas, berbakat dan taat
pada ajaran islam agar dapat membimbingnya masuk Islam. Tawaran itu diterimanya
dengan senang hati dan mendapatan beberapa fasilitas.
Ketika ia pulang dari Sigma Engine, ia bertemu dengan
seorang wanita cantik tetapi tuna netra yang sedang berdebat dengan seorang
polwan. Ia membela wanita itu dan ternyata ia adalah adik kelasnya ketika
kuliah dahulu. Cinta pun tumbuh dan mereka menikah.
Pernikahan mereka membawa berkah. Dari karir ia menjabat
sebagai pemimpin cabang Sigma Engine di Surabaya. Istrinya (Aida) hamil,
operasi mata untuk Aida juga berhasil sehingga menambah
kebahagiaan bagi keluarga kecil mereka . Akan tetapi, kebahagiaan
itu tidak berlangsung lama. Aida divonis menderita leukemia dan beresiko atas
kehamilannya.
Aida tetap mempertahankan kehamilannya walaupun harus
menyerahkan nyawanya. Perjuangannya berhasil hingga ia dapat melahirkan secara
normal sesuai keinginannya. Ia menyadari usianya tidak akan lama lagi, dan ia
ingin agar Reza sepeninggalnya akan tetap bahagia. Sebelum meninggal, ia
meninggalkan sebuah pesan kepada Reza. Ia ingin agar sahabatnya Farah. Reza dan
Farah menyetujuinya,
dan maut pun menjemput Aida.
Setelah Aida meninggal Reza seakan kehilangan sinarnya. Satu
setengah tahun ia berkabung dan menyibukkan dengan pekerjaannya. Ia ingat akan
pesan Aida, akan tetapi ia belum sanggup melupakan Aida terlebih lagi Farah
ternyata juga pernah menyukainya. Akhirnya ia mengambil cuti dari pekerjaanya
dan menuju Eropa untuk Refreshing.
Ketika ia di Eropa, ia bertemu seorang wanita eropa muslim
yang fasih berbahasa Indonesia. Mereka menjadi akrab dan menjadi tour
guide selama Reza di Eropa. Reza banyak bercerita tentang dirinya
sehingga menimbulkaan rasa senang dari wanita tersebut. Setelah ia merasa fresh Rezapun
pulang ke Surabaya.
Sepulangnya ia dari Eropa. Ia langsung melamar Farah demi
amanat Aida. Pernikahannya dilaksanakan selepas lebaran karena berbagai
kepentingan. Sembari menunggu waktu pernikahan ternyata wanita yang dijumpai
Reza di Eropa datang ke Surabaya dan menyatakan cintanya. Dengan halus Reza
menolak dan mengatakan perihal rencana pernikahannya dengan Farah.
Pernikahan dilangsungkan sama persis seperti pernikahan
pertamanya dengan Aida dahulu. Hanya saja jumlah tamunya lebih banyak karena
ayah Farah termasuk orang penting di Surabaya. Rumah tangga mereka berjalan
seperti layaknya keluarga harmonis.
Kecemburuan yang wajar dari Farah muncul sedikit demi
sedikit karena Reza sering salah memanggil nama. Ia sering memanggil Aida
kepada Farah. Reza juga terlalu sibuk dengan urusan kantornya. Akhirnya Farah
meninggalkan rumah menuju Andalusia dengan meninggalkan selembar surat kepada
Reza. Reza menyadari kesalahannya dan menyusul ke Andalusia. Sesampainya di
Andalusia ternyata Farah sudah ke Paris ketempat kakaknya, Reza pun menyusul ke
paris.
Sesampainya di Paris Reza menemui Farah dan mengakui
kesalahnnya. Ia juga menjelaskan bahwa Aida dan Farah memiliki tempat
masing-masing di hati Reza dan tidak akan diganggu satu dengan lainnya. Ia juga
berjanji akan memulai kehidupan mereka dengan situasi yang lebih baik lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar