Rabu, 15 Maret 2017

SINOPSIS NOVEL “LAILA MAJNUN” KARYA NIZAMI


SINOPSIS NOVEL “LAILA MAJNUN” KARYA NIZAMI
Oleh 
Anggi Anggraini

Pada suatu masa di Arabia ada seorang penguasa Badui bernama Syed Omri. Setelah menanti cukup lama akhirnya ia mempunyai seorang anak laki2 bernama Qays. Memasuki usia sekolah Ayahnya memasukkan Qays di sekolah khusus para bangsawan dengan guru-guru terbaik. Prestasi Qays di sekolah sangat menonjol karena dia menguasai seni baca-tulis dengan sangat baik. Qays pun tumbuh menjadi pemuda yang pandai, gagah juga rupawan. Tentu saja Syed Omri sangat bangga pada anaknya, segalah cinta dan harapannya hanya tercurah kepada anak semata wayangnya itu.
Di sekolah Qays kedatangan murid baru, anak perempuan yang sangat cantik bernama Layla. Singkat cerita Layla dan Qays saling jatuh cinta. Awalnya jalinan kasih Layla dan Qays hanya menjadi milik mereka berdua tetapi lama-kelamaan menjadi rahasia umum. Di zaman itu hubungan antara laki-laki dan perempuan tidak sebebas sekarang, dianggap tabu dan menyalahi norma masyarakat. Ayah Layla tidak merestui jalinan kasih mereka, sehingga dengan terpaksa demi kehormatan keluarganya, ia mengurung Layla dan melarangnya dengan keras untuk bertemu Qays. Dikemudian hari Ayahnya mengawinkan Layla dengan Ibnu Salam, tetapi suaminya itu tidak bisa menjadi raja atas diri isterinya. Dan sampai akhir hayatnya Ibnu Salam tidak pernah bisa menjamah kehormatan dan cinta isterinya. Layla tidak pernah berniat mengurangi kesetiaan terhadap kekasihnya Qays. Bahkan setelah mendengar penderitaan Qays semakin pekat pula kesetiannya.
Terpisah dengan kekasihnya membuat jiwa Qays tergoncang dan berubah menjadi gila (Majnun). Qays kemudian meninggalkan kabilahnya untuk menjadi budak cintanya yang telah terpenjara. Qays berkelana tak tentu arah hingga sosoknya secara fisik benar-benar seperti orang gila. Qays memang telah majnun tetapi disaat yang sama ia menjadi pujangga cinta. Cintanya kepada Layla membuat Qays kehilangan kemanusiaannya. Ia lebih memilih binatang-binatang rimba sebagai sahabatnya dibandingkan dengan manusia. Meski hidupnya terpisah dengan kekasihnya, Qays menggiring jiwanya untuk melebur bersama Layla. Meskipun sepasang kekasih itu tidak bisa bersatu di dunia tetapi kematian telah memberikan hadiah keabadian pada mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar