SINOPSIS NOVEL “LAILA MAJNUN” KARYA NIZAMI
Oleh
Anggi Anggraini
Pada suatu masa di Arabia ada seorang penguasa Badui bernama Syed
Omri. Setelah menanti cukup lama akhirnya ia mempunyai seorang anak laki2
bernama Qays. Memasuki usia sekolah Ayahnya memasukkan Qays di sekolah khusus
para bangsawan dengan guru-guru terbaik. Prestasi Qays di sekolah sangat
menonjol karena dia menguasai seni baca-tulis dengan sangat baik. Qays pun
tumbuh menjadi pemuda yang pandai, gagah juga rupawan. Tentu saja Syed Omri
sangat bangga pada anaknya, segalah cinta dan harapannya hanya tercurah kepada
anak semata wayangnya itu.
Di sekolah Qays
kedatangan murid baru, anak perempuan yang sangat cantik bernama Layla. Singkat
cerita Layla dan Qays saling jatuh cinta. Awalnya jalinan kasih Layla dan Qays
hanya menjadi milik mereka berdua tetapi lama-kelamaan menjadi rahasia umum. Di
zaman itu hubungan antara laki-laki dan perempuan tidak sebebas sekarang,
dianggap tabu dan menyalahi norma masyarakat. Ayah Layla tidak merestui jalinan
kasih mereka, sehingga dengan terpaksa demi kehormatan keluarganya, ia
mengurung Layla dan melarangnya dengan keras untuk bertemu Qays. Dikemudian
hari Ayahnya mengawinkan Layla dengan Ibnu Salam, tetapi suaminya itu tidak
bisa menjadi raja atas diri isterinya. Dan sampai akhir hayatnya Ibnu Salam
tidak pernah bisa menjamah kehormatan dan cinta isterinya. Layla tidak pernah
berniat mengurangi kesetiaan terhadap kekasihnya Qays. Bahkan setelah mendengar
penderitaan Qays semakin pekat pula kesetiannya.
Terpisah dengan
kekasihnya membuat jiwa Qays tergoncang dan berubah menjadi gila (Majnun). Qays
kemudian meninggalkan kabilahnya untuk menjadi budak cintanya yang telah
terpenjara. Qays berkelana tak tentu arah hingga sosoknya secara fisik
benar-benar seperti orang gila. Qays memang telah majnun tetapi disaat yang
sama ia menjadi pujangga cinta. Cintanya kepada Layla membuat Qays kehilangan
kemanusiaannya. Ia lebih memilih binatang-binatang rimba sebagai sahabatnya
dibandingkan dengan manusia. Meski hidupnya terpisah dengan kekasihnya, Qays
menggiring jiwanya untuk melebur bersama Layla. Meskipun sepasang kekasih itu
tidak bisa bersatu di dunia tetapi kematian telah memberikan hadiah keabadian
pada mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar