Sabtu, 01 Oktober 2022

Cerpen

Hai!... nama ku Maura dan aku mempunyai teman yang sangat cantik dan baik, namanya "Ayu Selviana" nama yang keren bukan? 

Kami adalah siswa kelas IX "SMP MAWAR BERDURI" yang ada di desa Prambatan.

Aku dan Ayu berteman sejak sekolah dasar/SD,  pertemanan kami  sangat awet hingga sekarang, dan secara kebetulan kami menjadi teman sebangku di tahun ini. Tidak terasa yaa tahun berlalu begitu cepat, sebentar lagi kami akan semakin dewasa dan akan mulai sibuk dengan urusan masing-masing. 

Sebelum kami memulai kehidupan yang sibuk itu, kami mempunyai pengalaman yang sangat menegangkan dan akan kami kenang dimasa tua nanti, apakah kalian ingin mendengarkan cerita ku? Baiklah aku akan menceritakan pengalaman itu 

Pada Jum'at, Agustus 2022 lalu, aku di tugaskan oleh guru BK. Setelah semua siswa/siswi sudah mengumpulkan uang kas, aku di tugaskan untuk mencetak buku BK. Lalu akupun berfikir untuk mengajak ayu untuk menemaniku mengerjakannya sepulang sekolah. 

Pada sore itu, hujan begitu deras dan tidak lama dari itu mulai meredah. Setelah hujan redah, ku pun menjemput Ayu di rumahnya agar ia bisa menemaniku ke desa sebelah. karena ternyata, di desa ini tidak ada yang bisa mencetak buku BK. 

Sore menjelang malam kami nekat berangkat ke desa sebelah mengendarai sepeda motor, saat di perjalanan hujan mulai turun lagi dan kami singgah di pinggir jalan untuk memakai jaz hujan supaya tidak kebasahan, lalu kami meneruskan perjalanan.

Sesampainya di desa sebelah kami bergegas ke toko ATK/tempat pencetakan buku BK, tapi ternyata tokonya tutup. Mungkin karena sudah terlalu sore. 

Sungguh malang nasib kami, sudah jauh-jauh eh ternyata tokonya tutup.  Akhirnya kami memutuskan untuk makan-makanan yang hangat di cuaca yg dingin ini. Kemudian kamipun pergi ke warung bakso untuk menghangat kan perut kami. 

Setelah kami selesai makan, kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan pulang. Tidak terasa hari sudah gelap dengan kondisi cuaca yang masih sangat buruk, aku melajuhkan sedikit lebih cepat kendaraan ku, walaupun wajah ku diterjang air bagaikan di tusuk jarum, karena hari sudah sangat gelap dan kami masih berada di desa orang.

Saat kami melintasi jalan yang penuh dengan pepohonan aku melihat segerombolan pemuda yang lebih dewasa dari kami, awalnya kami senang karena punya teman pulang, tetapi saat aku melihat lebih teliti aku sangat kaget setengah mati, ternyata mereka membawa benda yang sangat berbahaya, yah, mereka membawa cerurit, kapak, dan benda tajam lainnya. Mereka adalah segerombolan begal yang mencari korban di malam hari pikirku.

Dari kejauhan aku memperlambat laju motorku dan mematikan lampu kendaraan ku supaya mereka tidak melihat kami di belakang.

Aku berbicara kepada Ayu. 

Aku: Ayu bagaimana ini apa yang harus kita lakukan? (berbicara tertaba-taba) 

Ayu: kita harus mencari bantuan!

Aku: tapi tidak ada seorang pun di sekitar sini!

Ayu: ayo  kita putar balik saja dan mencari bantuan!

Aku: Tidak bisa yu, kita sudah hampir sampai ke desa kr. Agung (desa sebelum desa kami), dan akan sangat jauh jika kita putar balik 

Ayu: kalau begitu kita harus lebih cepat ke desa kr. Agung dan meminta bantuan di sana 

Aku: tapi kita akan melewati para begal itu 

Ayu :aku pun tidak tahu Maura, aku sudah sangat takut. 

Melihat raut wajah ayu yang sangat ketakutan dan air mata yang berlinang, aku merasa bersalah sekali karena telah meminta ayu untuk menemaniku.

gelisah, panik, cemas, takut perasaan yang aku rasakan pada saat itu 

Aku : baiklah ayu pegang yang erat!

Ayu : apa yang kamu lakukan Maura?

Aku : kita akan melewati para begal itu!

Ayu : Tttt- t...tapi Maura, ini pertaruhan nyawa!!!

Aku : setidaknya kita harus mencobanya! 

Aku mulai menyalakan mesin kendaraan ku dengan penuh keberanian, aku melajukan motor ku sekencang-kencang nya

Wuuuisshhhhhh... *suara angin saat kami melewati para begal itu. 

HEY... para begal itu melemparkan kapak ke arah kami, beruntungnya aku dapat menghindari kapak yang melayang itu dengan cepat, para begal itu mengejar kami, kamipun sangat panik.

Setelah tiba di desa kr. Agung akupun bergegas singgah di perumahan terdekat dan mengetuk pintu tuan rumah. Tersebut, sepertinya para begal itu tau bahwa kami adalah warga prambatan dan mereka menanti kami lewat di ujung jalan desa kr. Agung. 

Tidak disangka Rumah yang kami singgahi adalah rumah teman pesantren ku, itu adalah rumah haya dan yang membukakan kami pintu adalah ibunya haya. Kami menceritakan kejadian yang kami alami kepada ibu haya, ibu haya sangat syok dan matanya berbinar-binar saat memeluk kami dan berkata "para begal itu memang sering kali membuat warga resah".ibu haya pun menenangkan kami dan mengajak kepala desa serta warga untuk menangkap para begal itu dan benar para begal itu memang menunggu kami, para begal itu sangat kaget karena melihat para warga dan mobil polisinya datang memojoki mereka, salah satu dari begal itu lari terbirit-birit karena ketakutan akhirnya para begal itu di tangkap dan tidak ada lagi yang membuat khawatir, kami pulang ke rumah diantar warga setempat.

Sesampainya di rumah aku dimarahi habis-habisan oleh kedua orang tuaku, begitu juga dengan Ayu. bagaimana mereka tidak marah karena kami pulang pukul 21:40. Tetapi setelah kuceritakan kejadian yang menimpah kami tadi, ibuku memelukku begitu erat dan menangis, dia tidak bisa berkata apa-apa lagi. Ia langsung menyuruhku untuk bergegas mandi dan segera tidur. 

Keesokan hari nya aku pergi ke sekolah dan ditanyai guru BK

"Maura, mana buku yang Ibu tugaskan kemarin? " lalu aku berkata "maaf buk, tokonya tutup" . balas guru BK "oh yaudah, kalau gitu gakpapa, biar ibu yang lanjutin".

Setelah perbincanganku dengan guru BK selesai, aku bergegas mencari Ayu untuk melihat kondisinya ternyata Ayu tidak apa-apa. Aku meminta maaf kepada Ayu karena sudah melibatkan dia dalam masala ini. Tidak disangka Ayu berkata "tidak apa-apa Maura, sekalian kita buat kenangan, sambil tersenyum". Kamipun tertawa bersama. 


Sejak saat itu kami tidak pernah lagi berpergian tanpa ditemani orang dewasa. 


                         


Karya:Maura Rizky Aulia & Ayu Selfiana

Tidak ada komentar:

Posting Komentar